
OKEPLAY777. terlahir di Gunung Hwakuo (Hanzi: 花果山;lit. Gunung Bunga-bunga dan Buah-buahan) dari sebuah batu mitologi yang terima saripati (qi) matahari dan bulan sepanjang beberapa ribu tahun. Dia tinggal dengan temanan monyet selanjutnya disegani sesudah temukan Gua Shuilien (Hanzi: 水帘洞; lit. Gua Tirai Air) ada di belakang sebuah air terjun raksasa. Monyet-monyet mengusungnya sebagai raja mereka selanjutnya Sun Go Kong melangsungkani dirinya sebagai Měi Hóuwáng (Raja Monyet yang Gagah). Dia mengetahui jika dianya akan alami kematian walau dia berkuasa atas monyet-monyet lainnya, karena itu Sun Go Kong punya niat untuk capai keabadian. Dia mengelana dengan rakit ke daerah-daerah sakral lalu menjumpai dan jadi penganut Bodhi, salah satunya guru Buddhisme/Taoisme. Maka dari itu, Sun Go Kong pelajari seni berbicara-kata dan budi pekerti manusia.[2]
Pada awalnya, Bodhi malas terima Sun Go Kong sebagai penganutnya karena Sun Go Kong bukan manusia. Tetapi, karena kegigihan dan keteguhan Sun Go Kong, Bodhi jadi tertarik ke monyet itu dan memberikannya nama sah Sun Go Kong (“Sun” memperlihatkan asal-usulnya sebagai monyet dan “Go Kong” bawa pemahaman sadar akan kekosongan). Selang beberapa saat, ketertarikan dan kepandaian Sun Go Kong menjadikan salah satunya penganut kecintaan Bodhi. Bodhi menuntun dan latihnya beragam pengetahuan sakti dan Sun Go Kong kuasai pengetahuan peralihan wujud yang dikenali sebagai “72 peralihan”. Pengetahuan itu membuat yang menguasainya bisa berbeda bentuk dalam bermacam-macam yang memungkinkannya, terhitung manusia dan barang. Sun Go Kong belajar perjalanan awan, terhitung tehnik Jīndǒuyún (bersalto di atas awan) yang bisa capai 108.000 li (54.000 km). Dia bisa mengganti tiap bulu-bulunya yang sejumlah 84.000 jadi barang dan makhluk; atau mengklonkan dianya. Sun Go Kong jadi terlampau arogan karena kekuatannya dan memulai bicara arogan dengan siswa-muridnya lainnya. Hal tersebut membuat Bodhi tidak suka selanjutnya menyingkirkannya dari kuil. Saat sebelum mereka pisah, Bodhi minta Sun Go Kong agar janji tidak untuk akan memberitahukan siapa saja mengenai bagaimana ia memperoleh pengetahuan itu. [2]
Di Gunung Hwakuo, Sun Go Kong menguatkan posisinya sebagai salah satunya siluman yang paling berkuasa dan punya pengaruh di dunia. Untuk cari senjata yang sama sesuai, dia menelusuri lautan dan mendapat tongkat sakti. Tongkat itu bisa berbeda ukuran dan menggandakankan diri, bergerak sama sesuai kehendak hati pemiliknya. Awalnya tongkat itu dipakai oleh Yu Agung untuk menghitung dalamnya lautan, selanjutnya jadi “Tiang yang Menentramkan Lautan” dan harta karun Ao Guang (Raja Naga Laut Timur). Berat tongkat itu ialah 13.500 kati (8.100 kg). Saat Sun Go Kong dekatinya, tiang itu berkilau, mengisyaratkan jika dia sudah menemui pemiliknya yang sebenarnya. Sun Go Kong memakainya sebagai senjata dan menyimpan di telinga sebagai jarum jahit. Hal itu mengakibatkan beberapa makhluk sakti laut ketakutan dan menyebabkan huru-hara di laut sebab bisa berpengaruh pasang kering lautan. Selainnya mengambil tongkat sakti itu, Sun Go Kong tewaskan naga-naga empat laut dalam pertarungan dan memaksakan mereka memberikan pakaian zirah (鎖子黃金甲), topi dengan bulu Fenghuang (鳳翅紫金冠 Fèngchìzǐjinguān), dan sepatu bot yang membuat Sun Go Kong bisa berjalan pada atas awan (藕絲步雲履 Ǒusībùyúnlǚ). Saat petugas neraka tiba untuk mengambil nyawanya, dia berbeda bentuk jadi makhluk lain hingga mereka tertipu. Dia selanjutnya menghapuskan namanya dan nama semua monyet yang diketahuinya dari “Buku Hidup dan Mati”. Beberapa raja Naga dan Akhirat memilih untuk mengadukannya ke Kaisar Giok di Surga.[2]
Sun Go Kong terlahir di Gunung Hwakuo (Hanzi: 花果山;lit. Gunung Bunga-bunga dan Buah-buahan) dari sebuah batu mitologi yang terima saripati (qi) matahari dan bulan sepanjang beberapa ribu tahun. Dia tinggal dengan temanan monyet selanjutnya disegani sesudah temukan Gua Shuilien (Hanzi: 水帘洞; lit. Gua Tirai Air) ada di belakang sebuah air terjun raksasa. Monyet-monyet mengusungnya sebagai raja mereka selanjutnya Sun Go Kong melangsungkani dirinya sebagai Měi Hóuwáng (Raja Monyet yang Gagah). Dia mengetahui jika dianya akan alami kematian walau dia berkuasa atas monyet-monyet lainnya, karena itu Sun Go Kong punya niat untuk capai keabadian. Dia mengelana dengan rakit ke daerah-daerah sakral lalu menjumpai dan jadi penganut Bodhi, salah satunya guru Buddhisme/Taoisme. Maka dari itu, Sun Go Kong pelajari seni berbicara-kata dan budi pekerti manusia.[2]
Pada awalnya, Bodhi malas terima Sun Go Kong sebagai penganutnya karena Sun Go Kong bukan manusia. Tetapi, karena kegigihan dan keteguhan Sun Go Kong, Bodhi jadi tertarik ke monyet itu dan memberikannya nama sah Sun Go Kong (“Sun” memperlihatkan asal-usulnya sebagai monyet dan “Go Kong” bawa pemahaman sadar akan kekosongan). Selang beberapa saat, ketertarikan dan kepandaian Sun Go Kong menjadikan salah satunya penganut kecintaan Bodhi. Bodhi menuntun dan latihnya beragam pengetahuan sakti dan Sun Go Kong kuasai pengetahuan peralihan wujud yang dikenali sebagai “72 peralihan”. Pengetahuan itu membuat yang menguasainya bisa berbeda bentuk dalam bermacam-macam yang memungkinkannya, terhitung manusia dan barang. Sun Go Kong belajar perjalanan awan, terhitung tehnik Jīndǒuyún (bersalto di atas awan) yang bisa capai 108.000 li (54.000 km). Dia bisa mengganti tiap bulu-bulunya yang sejumlah 84.000 jadi barang dan makhluk; atau mengklonkan dianya. Sun Go Kong jadi terlampau arogan karena kekuatannya dan memulai bicara arogan dengan siswa-muridnya lainnya. Hal tersebut membuat Bodhi tidak suka selanjutnya menyingkirkannya dari kuil. Saat sebelum mereka pisah, Bodhi minta Sun Go Kong agar janji tidak untuk akan memberitahukan siapa saja mengenai bagaimana ia memperoleh pengetahuan itu. [2]
Di Gunung Hwakuo, Sun Go Kong menguatkan posisinya sebagai salah satunya siluman yang paling berkuasa dan punya pengaruh di dunia.